title : Cassis
Author : chisa
pairing : RukixReita
pg : 15+
Part 1
“Rei-chan~… Antar aku pulang dong~!! Hik” kata Uruha manja.
“Ogah!! Apartemenmu kan cuma di sebelah, pulang sendiri napa!” bentak Reita sambil mengganti channel tv malam itu.
“Tapi kan,,hik,, aku sedang mabuk…hik,, antar dong~.. ya…”
“Sapa suruh mabok disini! Kau itu aneh! Mana ada guru uks mabok di tempat muridnya!”
“Kau kepingin mabuk jg kan~” kata Uru sambil menyodorkan botol vodkanya ke Rei, “nih, klo mau. G akan ku bocorkan ke guru yg lain kok, enak lho~,,,hik”
“Yg ada kamu dipecat jd guru…bego… Sudah sana pulang! Aku mau belajar!”
“Idih rei-chan~, sejak kapan kau jd murid teladan gini,,, pdhal kau kan sering bolos ke tempatku, hik” kata uru sambil towel2 dagu2nya rei.” baru jg jam 8 malem”
Rei menepis tangan uru dari dagunya. “Aku kan udah klas 3! Wajar dong! Pulang sana!”
“antar~…klo g aku muntah di sini lho…hik” kata uru ngancem.
“Ok..ok..! ayo!” kata rei beranjak dari duduknya.
“Gendong~…” ni orang nyebelin bgt sih, batin rei.
“Rei, gimana hubunganmu ama Ruki? Lancar?”tanya uru di sela2 leher reita.
“yaah, baik2 aja kok, udah agak mendingan” kata rei sambil buang muka. Mukanya terlihat memerah.
“Kau belum jadian ma dia ya~…ntar aku embat lho…”goda uru.
“eh jangan! Aoi-san mau kau taruh mana?”
“ehehe, cuma bercanda kok. Ah, turunin aku bentar rei, mataku kelilipan.”
Reita pun menurunkan uru dari gendongannya, tepat di depan pintu apartemen uru yg bersebelahan dgn tangga.
“tiupin rei, perih bgt nih”
“iya, iya…”rei memegang kepala uru. Menyesuaikan tinggi kepala uru dengan kapalanya. Dia mulai meniup2 mata uru yg kelilipan. Uruha memejamkan matanya. Kelakuan mereka terlihat seperti reita akan mencium Uru. “hey, buka matamu!” kata rei.
BRRUGH
Reita dan Uruha memandang ke arah asal suara barusan. Ternyata Ruki sudah berdiri di samping mereka. Ia mengambil tasnya yang terjatuh.
“ah, ma, maaf ganggu kalian, a, aku, errr,, lebih baik pulang saja ya. jaa, rei-chan, uru-sensei. si, silahkan lanjutkan,” kata ruki terbata-bata. Kemudian ia berlari menjauhi mereka.
“ah…Ru-chan” Rei hanya diam terpaku.
“Rei bodoh! Kejar dia! Kau suka dia kan? Kau tidak liat tadi dia hampir menangis? Katakan padanya klo ini hanya salah paham!”perintah uru.
“Tapi, dia pasti mengira aku pacaran denganmu. Hilang sudah harapanku,” kata rei sambil mengacak2 rambutnya. “aku bodoh!”
PLAKK!. Uru menampar Rei.
“Itai!”kata rei memegang pipinya.
“Kejar dia sekarang!! Jelaskan semuanya!!” triak uru.
“H, haik sensei!”
Reita berlari mengejar Ruki, tapi ia sudah kehilangan jejaknya. ‘cih, lari kemana sih dia? cepet bgt’ batin rei. Kemudian ia bertanya pada paman penjual takoyaki di depan gedung apartemennya.
“ah paman Sugizo, tau anak cowok yg lari2 keluar apartemen td g? Dia agak pendek”
“oh, dia menuju taman” kata paman Sugizo menunjukkan arah kemana ruki pergi.
“Makasih paman”
“oi, rei!”panggil paman sugizo.
“ya?”
“bawalah payung ini. Mungkin kau akan membutuhkannya bentar lg.”kata paman Sugizo. Reita memandang ke atas, awan gelap terlihat sangat tebal.
“baik. udah dulu ya paman” reita kembali menyusul ruki.
Ia sudah sampai di taman, tapi tak ada sosok ruki di sana. Lampu di taman yg agak remang2 membuatnya susah mencari sosok Ruki.”Ruki! dimana kau! keluarlah! aku mohon!”triak reita. Hujan mulai turun. Reita masih berusaha mencari dimana ruki berada. Karena pencariannya di taman itu sepertinya akan sia-sia saja, ia memutuskan pergi ke rumah ruki. Mungkin saja dia sudah pulang, pikirnya.
Sementara itu, Ruki yg bersembunyi di balik pohon mulai menampakkan dirinya. kemudian ia duduk di salah satu ayunan di taman itu. ia memandang ke atas, membiarkan air hujan membasahi dirinya. Air matanya jatuh bersamaan dengan air hujan. ‘Kupikir kau menyukaiku, lalu untuk apa kau menciumku saat festival sekolah kemarin? Kau selalu memperhatikan setiap sikapku, mendengarkan setiap omonganku, menggodaku, memelukku, membelaiku dengan lembut, memperlakukan aku lebih dari seorang sahabat, kupikir aku orang yg spesial bagimu, ternyata selama ini aku salah…’ Hujan turun semakin deras begitu jg air mata Ruki. “padahal, aku sangat menyukaimu rei…”
* * *
“tadaima…”kata Ruki lesu.
“okaeri, ah, Ruki!? Kau lupa bawa payung? Sebentar ku ambilkan handuk kering” wataru, kakak Ruki, kaget melihat adiknya pulang dengan basah kuyup.
“nih, keringkan rambutmu, lalu mandilah dengan air hangat. oh iya, tadi Reita kesini, ia mencarimu, bukannya kau pergi ke rumahnya?”
“aku tidak jd ke rumahnya” Kata Ruki datar, “aku mandi dulu kak”
“tunggu,” Wataru menarik tangan Ruki, “matamu merah, kau habis menangis? Reita jg tadi kesini dengan tergesa-gesa. Kelihatannya dia sangat mencemaskanmu Ruki. Ada apa? Critakanlah padaku”
“aku mau mandi kak!” kata Ruki agak membentak.”mataku cuma kemasukan air hujan saja!”
“ah, baiklah”
Ruki membenamkan dirinya di bathub. Ia sedang tidak ingin membicarakan Reita sekarang. Ia ingin melupakan Reita. Ternyata Reita sudah punya Uruha-sensei. Uruha-sensei. Sosok yg lemah lembut, dewasa, cantik, langsing, dan juga tinggi. Banyak murid di sekolahnya yang suka padanya. Tak terkecuali Reita juga, mungkin. Uruha dan Ruki. Tentu saja Reita akn memilih uruha. ‘kau bodoh Ru…’
“Ruki! kau sudah 1jam mandi! hey, kau tak apa-apa kan ru!?” Triak wataru sambil menggedor-gedor pintu kamar mandi. Tidak ada jawaban. Ia membuka pintu kamar mandi yg untungnya tidak dikunci oleh Ruki.
“Ya Tuhan!! Ruki!!” triak wataru histeris begitu melihat adiknya tak sadarkan diri di bathub.
****************
bersambung dulu sodara2!!
ntah knpa ni fanfic lancar bgt kluarnya...
biasanya agak seret....(-_-')
Part 2 is coming soon!!
comment are LOVED!! \(^_^)/
No comments:
Post a Comment