Sunday, February 27, 2011

[FANFIC] Gakuen Heaven, Reita/Ruki, CH 2

Title: Gakuen Heaven
Chapters: 2/??
Authors: Chisa Hazuki
Pairing: ReitaxRuki
Genre: AU High school, extremely CRACK, Mawuuuuud, Ra Kalap!!
Warnings: ga tau… siap2 sakit perut aja *mungkin*
Rating: PG – R (Pekok, Gendeng, Rakalap)
Disclaimer: All of they are MINE~!! MINE~!! MIIIIIIIIINNEEEEEEEEEEEEEEEEEEE~~~~~!!!!!!!!!!!!!!!!! *digebukin sePSC*
Comments: g ada hubungannya ma anime gakuen heaven!!! Paling yg sama cuma yaoinya… ekekekekeke….
Dan, jangan bunuh saia~….
Notes: Ni Fic yg saia buat berabad2 yg lalu di FI. So enjoy~….



***
Udah skitar 10menitan mobilnya reita mulai melaju memasuki kawasan Abingdon Boys School. Tapi tanda2 akan keberadaan gedung belum tampak, yang ada malah pohon yang menjulang tinggi di samping kanan kirinya. ‘ini sekolah apa hutan sih?’ pikir Ruki sambil memandangi keluar jendela.

Syyuuuuttt “aaaauuoouuuooo….!!”

“hah WTF!? opo kuwi mau?” Ruki mengucek2 matanya. Untung dirinya menuruti reita nebeng di mobilnya.

“R, Rei, gedungnya mana?” tanyanya pada Reita yang lagi sibuk milih laptop.

“oh, sekitar 5menit lg nyampe. Tu supir oon nyetirnya lambat banget sih.”

Sedetik kemudian. (loh, katane 5menit, piye toh?)

“Yup kita udah sampe!”

Mobil Reita berhenti didepan gedung bergaya eropa yang di depannya ada papan bertuliskan SEKOLAH MENENGAH ATAS ABINGDON
jl. Jend. Sudirman no.13 Tokyo Jepang, Status: diakui dan disamakan.

Supir reita turun dan membukakan pintu untuk majikannya. Reita turun dari mobilnya diikuti oleh Ruki. Ruki berjalan malu-malu dan sedikit lambat dari Reita.

“ayo, masuk,” Reita menarik tangan Ruki agar ia berjalan lebih cepat. “jangan kepisah dari gw, ntar lw kesasar lagi.”

“Ah, i, iya,” ucap ruki seraya mempererat genggamannya. Saat melewati lorong sekolah, Ruki mendengar beberapa siswa ber-was-wes-wos ria ama temennya sambil memandangi ke arah dia dan Reita. Telinga Ruki menangkap beberapa suara was-wes-wos itu.

“Eh, liat! Liat!. Reita-sama bawa cowok, ancrut dah, imut bok, kira2 sapa yah?”

“aih! Kawaii!,” pekik seseorang.

“Eh, liat tuh Reita-sama bawa peliharaan baru”

“Eh! Plester-sama bawa bola bekel!!”

Beberapa siswa yang berpapasan dengan reita menundukkan badannya sambil menyapa, “Morning, Reita-sama…”

“Yo! Morning juga,” jawab Reita. Tiba-tiba ia berhenti, membuat Ruki menabrak badannya. “E monyong bibir paha pesek! Aduuh!”

“Eh, maap Ru! Lw g pa-pa kan?”

“g pa-pa kok,” ucap Ruki sambil mengelus idungnya. “napa sih lw kok tiba-tiba brenti?”

“hm, lw mw langsung ke kelas?”

“Oh, nggak, gw mau ke ruang kepala sekolah dulu…”

“Hem, kebetulan, gw jg mau kesana… lama g mukul wajah tu kakek…” *ngapalin tangan*

“Hah??”

“G, lupain, yuk…”

Sampe di depan pintu kepsek ada papan lebih aneh lg di tulis dengan emas berwarna pink muda ngejreng yg pastinya bikin mata jd jereng. CLING!! Silau man!





Ruang Kepala Sekolah Menengah Atas Abingdon
Bapak H. Prof. Dr. Drs. Ir. Kamijo Hadiningrat, S.E, S.H, S.Pd, S krim… (??)
FB: kami_jo@guantengTenan.bgd (add yaw ^3^.b)
Note: bagi yg nge-add n ngasi komen ke saya akan mendapatkan tambahan nilai dalam pelajaran multimedia.


Ruki : =__________=‘ *speechless*

“Huuuff, ampun dah tu guru, g berubah deh, yuk masuk Ru,” Reita membuka pintu ruang kepala sekolah yang lumayan besar dan masuk ke dalam. *yaeyalah, masuk tuh kedalam, bukan keluar*

“Ntar dulu, sebelum masuk, lw lebih baik pke ni noseband,” Reita mengeluarkan noseband dr sakunya san menyerahkannya ke Ruki.

Ruki menolaknya, “ngga deh,”

“Yaudah, siap2 tutup idung aja,” ucap Reita lalu masuk ke dalam ruang kepsek itu.

Ruki mengikuti reita masuk. Bau mawar yang menyengat langsung menjotos hidungnya. Pantesan aja Reita tadi nyuruh dia pke noseband. Ternyata ini toh!

Ia memandangi ruangan itu. Penuh dengan bingkai2 foto yang tentunya dengan berbagai pose narsis. Klo diliat2 lg, semua orang yang di foto2 narsis itu sama! Dari ukuran 2cmx3cm mpe 2mx3m ada! Yang paling gede itu ada di dinding belakang meja kepsek. Kira2 4mx6m ada tuh, n cma majang poto close up dengan pose jari telunjuk ma jempol membentuk huruf ‘O’ di mata, trus njulurin lidahnya, poto diambil dr atas. *duh, kebayang g kamijo pose kaya gitu?*

Di meja kepsek, pria yg ada di foto2 narsis itu sedang berkaca, menyisir rambut keritingnya sambil berdendang, “ooowoowuuoo, aaaakuulah makhluuuuk tuhaaaan, yang terciptaaaa, yang paliiiing ganteeeeng, oooo~”
Suaranya sih lumayan, tapi lagunya itu lho… geeezzz… =____=

“aku ganteng ta, jasmine?” Ia bertanya pada seorang ‘wanita’ di sampingnya yang sedang makan anggur dari sanggulnya. *eeeh, beneran lho ada anggur di sanggulnya Jasmine*

“Iya ganteng, gambleh n iteng! Mwahahahaha…” (trasn: crewet ma item)

“Huh? Tak pecat lho kamu!”

“Yo, Pak Ijo, lama tak ber-sua!” sapa Reita. Kamijo yg g trima dipanggil ijo tentu aja langsung masang deathglare ke arah Reita.

“Hah? Reita-kun! Kau mau kembali lagi ke kelas 1 heh?”

“oh, tentu ngga pak.”

“ngapain kamu kesini? Minta bimbingan Osis?”

“ngga, ini pak, saya bawa murid baru yang dapet beasiswa kemaren.”

“ohh, mana… mana…” Kamijo clingukan nyariin orang yg dimaksud reita.

“Disini pak,” Ruki ngancungin jarinya.

“ooohhh, pendek sih, jd g kliatan. *kamijo dibazoka ma Ruki* ada urusan apa nak?”

“hem, gini pak, tentang surat2 kepindahan saya dan surat ijin dapet beasiswa”

“Udah, langsung masuk kelas aja sanah, g usah ngrepotin gw, habis ini gw mau ada pemotretan buat bingkai baru yang gw beli kemaren di pasar senen soalnya. Jadi, g bisa lama2, klo butuh bantuan, Tanya aja ma monyet di samping muh ituh” potong kamijo sambil menunjuk ke arah Reita.

“Enak aja monyet! Gw ini Hanoman tauk! Dasar Lutung bule!” semprot Reita yang g trima dikatain monyet.

“Biar Lutung, tapi cakeeep…” kata kamijo sambil memandangi dirinya di cermin. Tiba2 ia melompat mundur, raut mukanya terlihat kaget. “astaga!!”

“kenapa kamijo!?” tanya Jasmine.

“Gw ganteng banget!!”

Jasmine: *speechless* trus nglanjutin maem anggurnya.

Ruki cuma bisa mangap, sedikit shock dg keadaan di sekolah ini. Ia memandangi Reita dengan tatapan tak percaya. Reita cman ngangkat bahunya, menarik lagi tangan Ruki dan mengajaknya keluar.

“Rei, tu tadi beneran kepseknya?” tanya Ruki saat mereka udah ada di luar ruang kepsek dan akhirnya bisa menghirup udara bersih lg.

“iya, aneh kan? Ayo ke kelas,”

“errrr, Rei, temen-temen kita… eeng, aneh2 g?”

“Klo menurut gw sih, anak2 sikapnya pd biasa2 aja tuh, yaaah, liat aja ntar,” ucap reita cengengesan.

Ruki g yakin klo temen2 sekelasnya bakal biasa2 aja.

***


Gomen, klo ada jasmine you, soalnya ini fic lama, chisa cuman ngopas aja dari HDDnya chisa ^^

No comments: