Sunday, February 27, 2011

[FANFIC] Circle of Swindler, Aoi/Uruha, CH 2

Title: CIRCLE OF SWINDLER
Author: chisa
Starring: Jrock artists and also the gazette of course…
Genre: Violence, romance, Angst? humor? (liat ajah ntar perkembangannya *tergantung mood*)
Pairing: SugizoxUruha, MiyavixUruha, AoixUruha, MiyavixKai
Warning: shounen-ai, sedikit banyak kekerasan dan partumpahan darah dimana-mana…
Pengakuan hak cipta: Tuhan YME.



‘*+*+*+*+*+*+*

Dalam pingsannya uruha kembali ke kehidupannya yg dulu. Saat itu, keluarganya masih hidup dalam kemewahan. Uruha yg berumur 12tahun sedang duduk di bawah pohon sakura sambil melempar pellet –makanan ikan *bener g namanya itu?*- ke kolam koi kesayangannya. Adikny, Ruki, tertidur disampingnya sambil memeluk sabuchan, anjing mereka. Ia merasa tentram duduk disana. Melepas sejenak segala penat yg ada di dalam rumah jika ayahnya, Hyde, atau kakaknya, kaoru pulang. Ayahnya adalah seorang businessman sukses dan jg seorang yakuza di daerah tempat tinggalnya. Jika sedang mengalami masalah dalam bisnisnya, ia sering merusak perabotan rumah, bahkan hingga melukai Uruha, Ruki, ataupun ibunya. Kaoru jg sama pemarahnya dengan ayahnya. Kaoru adalah seorang pemabuk dan juga seorang pemakai. Jika tidak diberi biaya untuk memenuhi keinginannya tersebut, maka ia akan liar seperti ayahnya.

“Uruha, Ruki, ayo makan siang” Suara perempuan memanggil uruha. Uruha menoleh ke arah sumber suara. Terlihat sosok perempuan yg masih muda dan cantik tersenyum padanya. “baik ma, tunggu sebentar” sahut uruha. Kemudian ia membangunkan adiknya.

“Ru, kau makan tidak?” Ia menggoyang2 kan badan ruki. Ruki tidak juga terbangun. Ia membalikkan badan ruki. Ada darah di kepalanya. Sekejap sekeliling uruha berubah. Ia berada di ruang tamu dan Hyde sedang mengamuk disana. Melempar ibunya dengan telepon kabel yg baru saja di beli. Televisi jg turut dibanting oleh ayahnya ke tubuh ibunya. Ibunya roboh berlumuran darah, kemudian ayahnya memandang ke Uruha. Tangannya meraih tongkat bisbol di pojok ruangan.

“kau” Ia mengangkat tongkatnya, lalu mengayunkannya ke kepala uruha.

Deg. Uruha tersadar dari pingsannya. Nafasnya sedikit memburu. Kepalanya terasa sakit.

“kau sudah sadar, uruha?” tanya seseorang lembut padanya. Uruha memandang orang yg sedang mengusap darah dari luka di kepalanya.

“Maafkan aku uruha,” orang itu berhenti mengusap kepala uruha, ia menundukkan kepalanya, tampak menyesali perbuatannya terhadap Uruha. “Aku, aku… aku terlalu mencintaimu Uruha, melebihi siapapun, bahkan istriku sendiri, aku tidak rela melihatmu pergi dengan laki-laki selain aku, maafkan aku Uruha, aku terlalu protektif terhadap sesuatu yg kusayangi… aku… aku…” Sugizo terlihat kacau.

Uruha menegakkan badannya kemudian mengusap lembut pipi Sugizo. Entah kenapa ia tidak sanggup melawan sugizo yg seperti ini. Sehingga membuatnya selalu memaafkan segala perbuatan Sugizo padanya. Uruha mencium lembut bibir sugizo.

“Kau memaafkanku?” tanya sugizo selepas uruha menciumnya.

Uruha mengangguk. Untuk kesekian kalinya ia memaafkan lagi perbuatan keji Sugizo padanya.

“Sugizo-kun, maukah kau mengantarkanku ke tempat Kai?” tanya Uruha.

“hmmm, okelah, kalo cuma ke tempat Kai,”


Uruha duduk di jok depan mobil sambil memegang handuk di kepalanya yang masih mengucurkan darah. Tangan yg satunya memegangi perutnya. Sugizo menyetir pelan menuju ke klinik milik keluarga Kai. Kai adalah teman satu-satunya uruha sejak kecil. Latar belakang keluarga Uruha menyebabkan Uruha merasa dikucilkan di masyarakat. Banyak gossip tidak enak yg menyebar tentang keluarganya. Hanya Kai yg mau berteman dan mengesampingkan latar belakang uruha.

Keluarganya hancur setelah Sugizo menjadi kreditor bagi ayahnya 4 tahun yg lalu. Sugizo memberikan bunga yang besar bagi ayahnya. Dan ayahnya terima saja tawaran itu demi harga dirinya di depan bos yakuza yg lain. Setahun setelah meminjam dana yg sangat besar dari Sugizo, bisnis ayahnya bangkrut.

Tentu saja Uruha dan keluarganya menjadi gelandangan seketika. Mereka semua sekarang tinggal di apartemen yg sangat reot, tepat di pinggir kota. Ayahnya sakit2an dan sudah tidak mampu bekerja. Ibunya bekerja sebagai cleaning service di sebuah bar. Adiknya menjadi pelayan di sebuah restoran. Kakaknya sering bergonta-ganti pekerjaan, entah jd apa sekarang Uruha tidak tahu.

Uruha meninggalkan mereka semua dengan alasan diterima bekerja di pusat kota. Padahal ia hanya dijadikan pemuas sexual bagi Sugizo. Itu semua dilakukannya demi keluarganya. Sugizo berjanji akan melunasi semua hutang ayahnya. Awalnya Uruha muak dg sikapnya. Tapi akhirnya ia sudah bisa menerima sugizo dan mencintainya.

Akhir2 ini sikap Sugizo menjadi lebih kasar padanya. Uruha tidak tahu harus bagaimana lagi ia menghadapi Sugizo. Perlahan rasa bencinya kembali terkuak. Tapi ia tidak sanggup melawan Sugizo. Melawan Sugizo berarti harus menelantarkan lagi keluarganya. Uruha tidak mau keluarganya kembali menderita. Ia putuskan untuk bertahan.

“Uruha kita sudah sampai”

“ah, iya” sahut Uruha.

Mereka memasuki sebuah klinik yg cukup besar. Di depannya terpampang tulisan 24 jam. Sugizo memandang jam di tangannya, “ Semoga Kai belum tidur, Ayo” katanya ambil memapah Uruha masuk ke ruangan Kai. Kai yang bersiap-siap untuk pulang terpekik kaget melihat Uruha datang.

“Ya ampun Uruha! Apa yang terjadi denganmu!?” Kai membantu Sugizo memapah Uruha kemudian membaringkannya ke ranjang.

“Ah, Kai-san, untung kau belum pulang. Tolong periksa dia. Oke?” pinta Sugizo.

“Tentu saja, Sugizo-san.”

“Uruha, kutunggu kau di luar. Aku ingin beli minuman dulu sebentar,” kata Sugizo kemudian berlalu meninggalkan uruha dan kai.

“Uruha, apa sugi…”

“jangan banyak bertanya dulu kai, periksa dulu lukaku. Sakit banget nih,” potong Uruha.

“ehehe… iya, iya, maaf,” kai mulai memeriksa tubuh uruha yg penuh luka.

‘+*+*+*+*+*+*+’

No comments: